Tampilkan postingan dengan label celoteh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label celoteh. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Juli 2010



terima kasih untuk tiga tahun terindah :)







Bismillah. ITB, aku datang.

Sabtu, 28 November 2009

deskmate~~




I can't tell anything. Sorry, I can't be your good friends. Just annoying you.
deeply sorry
knowing you is the most unpredictable thing I've ever had. And i'm so grateful for this.
You gave me so much much things!!!
And I haven't replied it yet. Not at all.
deeply sorry
I hope time that we have spend together was not useless;
make us more closer to Our Creator.
maybe we seldom tell each other about something important,
don't know why, but I think, we have understand each other, although we don't say it.
But, I need your advice, your words..
And I hope we can meet again in afterlife; happily ever after.
Amiin Yaa Rabbal 'Aalamiin..
Pray for us, Ukhti..
Don't leave me alone..
* uhibbukifillah*
Insya Allah
(*)

Jumat, 27 November 2009

Ku Anggap Mereka Benar

“teteh percaya sama Lathifa. Harus tegas ya! Jangan lemes..” (artinya sy terlihat lemes)
“latifa kenapa? sakit?”
“tif, minggu ini keliatan lemes terus..”
“ngobrol sini atuh, thif. meuni jauhan, kaya yang ngga kenal..”

Teman-teman sering berkata seperti itu pada saya.
Entah. padahal saya merasa biasa saja.
OK. memang terkadang saya lelah, tapi saya punya semangat.
Apa sampai sesering itu?
mungkin memang sering.
Apa mata saya sayu, hingga terlihat selalu lemas?
mungkin memang sayu.
Apa karena saya diam, hingga terlihat tidak punya energi?
mungkin memang diam.
Tapi tidak. dalam fikiran sebenarnya sangatlah ramai.
tak akan ada yang bisa membayangkan betapa ramainya, bahkan saya.
Yang jelas, saya bukan anti sosial. dan saya tidak mau jadi seperti itu.
Jangan sampai.
Maaf.

*Jangan bosan ingatkan aku ya, kawan.. Terima kasih untuk segalanya..
Maaf, ku tak bisa membalas dengan sesuatu yang setimpal..

sayangku untukmu, adikkuu.. ^^

saya sudah tua. merasa saya lebih baik, ilmu saya lebih tinggi, pengalaman saya lebih banyak dibanding adik kecilku.
sampai suatu saat, keluar kata-kata dari bibir polosn adik saya, "bu, ima pingin zakat fitrah pake uang sendiri.." subhanallah. saya aja, yg udah setua ini, sedetik pun nggak pernah kepikiran buat bayar zakat fitrah sendiri walaupun sebenernya bisa. ya..memang sih, uangnya dari orang tua-orang tua juga sumber uangnya mah. tapi niatnya itu.. >,<

aku pun berkomentar, "oiya ya.. ngga pernah kepikiran.."

trus ibu jawab, "makanya, jangan merasa lebih. bahkan hal-hal kecil seperti itu ngga pernah kepikiran, kan? ai adik kamu sampe memikirkan hal kayak gitu.."

ya..kurang lebih seperti itu. dialognya persisnya saya lupa.
pelajaran memang bisa didapat dari mana saja, kapan saja, dan siapa saja. bahkan dari orang tak terduga.
sayangku untukmu, adikkuu.. ^^